Powered By Blogger

Senin, 28 Februari 2011

sosial budaya

Welcome to Scribd - Where the world comes to read, discover, and share...

We’re using Facebook to give you reading recommendations based on what your friends are sharing and the things you like. We've also made it easy to connect with your friends: you are now following your Facebook friends who are on Scribd, and they are following you! In the future you can access your account using your Facebook login and password.
Learn moreNo thanks
Some of your friends are already on Scribd:
Trie Zllu Nhu
AisHie Ney Ndri
Alhaifa Chairu Aisa
Bunga Angelina
Herlina JBf Iynha
Fiqih M Gienandjar'sland
Iil Émo Ängel
Shinta Miayub Anshari
Nurrahmi Fauzia Risyad
Nanda Cakra Wirandika
                             
on your so
Lingkungan Sosial Budaya
Manusia adalah makhluk hidup yang dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sebagai makhluk
biologis dan makhluk sosial. Sebagai makhluk biologis, makhluk manusia atau “homo
sapiens”, sama seperti makhluk hidup lainnya yang mempunyai peran masing-masing
dalam menunjang sistem kehidupan. Sebagai makhluk sosial, manusia merupakan bagian
dari sistem sosial masyarakat secara berkelompok membentuk budaya.
Ada perbedaan mendasar tentang asal mula manusia, kelompok evolusionis pengikut Darwin menyatakan bahwa manusia berasal dari kera yang berevolusi selama ratusan ribu tahun, berbeda dengan kelompok yang menyanggah teori evolusi melalui teori penciptaan, yang menyatakan bahwa manusia itu diciptakan oleh Allah.
Pemahaman tentang hidup dan kehidupan, itu tidak mudah. Makin banyak hal yang Anda
lihat tentang gejala adanya hidup dan kehidupan, makin nampak bahwa hidup itu sesuatu
yang rumit. Pada individu dengan organisasi yang kompleks, hidup ditandai dengan
eksistensi vital, yaitu: dimulai dengan proses metabolisme, kemudian pertumbuhan,
perkembangan, reproduksi, dan adaptasi internal, sampai berakhirnya segenap proses itu
bagi suatu “individu”. Tetapi bagi “individu” lain seperti sel-sel, jaringan, organ-organ,
dan sistem organisme yang termasuk dalam alam mikroskopis, batasan hidup adalah tidak
jelas atau samar-samar.
Kehidupan adalah fenomena atau perwujudan adanya hidup, yang didukung tidak saja
oleh makhluk hidup (biotik), tetapi juga benda mati (abiotik), dan berlangsung dalam
dinamikanya seluruh komponen kehidupan itu. Ada perpaduan erat antara yang hidup
dengan yang mati dalam kehidupan. Mati adalah bagian dari daur kehidupan yang
memungkinkan terciptanya kehidupan itu secara berlanjut.
Makhluk hidup bersel satu adalah makhluk yang pertama berkembang. Jutaan tahun
kemudian kehidupan di laut mulai berkembang. Binatang kerang muncul, lalu ikan
kemudian disusul amphibi. Lambat laun binatang daratan berkembang pula muncul
reptil, burung dan binatang menyusui. Baru kira-kira 25 juta tahun yang lalu muncul
manusia kemudian berkembang berkelompok dalam suku-suku bangsa seperti saat ini,
dan hampir di setiap sudut bumi ditempati manusia yang berkembang dengan cepat.
Lingkungan hidup adalah suatu konsep holistik yang berwujud di bumi ini dalam bentuk,
susunan, dan fungsi interaktif antara semua pengada baik yang insani (biotik) maupun
yang ragawi (abiotik). Keduanya saling mempengaruhi dan menentukan, baik bentuk dan
perwujudan bumi di mana berlangsungnya kehidupan yaitu biosfir maupun bentuk dan
perwujudan dari kehidupan itu sendiri, seperti yang disebutkan dalam hipotesa Gaia.
Lingkungan hidup yang dimaksud tersebut tidak bisa lepas dari kehidupan manusia, oleh
karena itu yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah lingkungan hidup manusia.
Permasalahan Lingkungan Hidup
Belum ada definisi tentang lingkungan sosial budaya yang disepakati oleh para ahli sosial,
karena perbedaan wawasan masing-masing dalam memandang konsep lingkungan sosial
budaya. Untuk itu digunakan definisi kerja lingkungan sosial budaya, yaitu lingkungan
antar manusia yang meliputi: pola-pola hubungan sosial serta kaidah pendukungnya yang
berlaku dalam suatu lingkungan spasial (ruang); yang ruang lingkupnya ditentukan oleh
keberlakuan pola-pola hubungan sosial tersebut (termasuk perilaku manusia di
dalamnya); dan oleh tingkat rasa integrasi mereka yang berada di dalamnya.
Oleh karena itu, lingkungan sosial budaya terdiri dari pola interaksi antara budaya,
teknologi dan organisasi sosial, termasuk di dalamnya jumlah penduduk dan perilakunya
yang terdapat dalam lingkungan spasial tertentu.
Lingkungan sosial budaya terbentuk mengikuti keberadaan manusia di muka bumi. Ini
berarti bahwa lingkungan sosial budaya sudah ada sejak makhluk manusia atau homo
sapiens ini ada atau diciptakan. Lingkungan sosial budaya mengalami perubahan sejalan
dengan peningkatan kemampuan adaptasi kultural manusia terhadap lingkungannya.
Manusia lebih mengandalkan kemampuan adaptasi kulturalnya dibandingkan dengan
kemampuan adaptasi biologis (fisiologis maupun morfologis) yang dimilikinya seperti
organisme lain dalam melakukan interaksi dengan lingkungan hidup. Karena Lingkungan
hidup yang dimaksud tersebut tidak bisa lepas dari kehidupan manusia, maka yang
dimaksud dengan lingkungan hidup adalah lingkungan hidup manusia.
Rambo menyebutkan ada dua kelompok sistem yang saling berinteraksi dalam lingkungan
sosial budaya yaitu sosio sistem dan ekosistem. Sistem sosial tersebut meliputi: teknologi;
pola eksploitasi sumber daya; pengetahuan; ideologi; sistem nilai; organisasi sosial;
populasi; kesehatan; dan gizi. Sedangkan ekosistem yang dimaksud meliputi tanah, air,
udara, iklim, tumbuhan, hewan dan populasi manusia lain. Dan interaksi kedua sistem tersebut melalui proses seleksi dan adaptasi serta pertukaran aliran enerji, materi, dan informasi.
STRUKTUR DAN FUNGSI EKOSISTEM
Struktur Ekosistem
Manusia sebagai mahluk sosial, tidak dapat hidup secara individu, selalu berkeinginan
untuk tinggal bersama dengan individu-individu lainnya. Keinginan hidup bersama ini
terutama berhubungan dalam aktivitas hidup pada lingkungannya. Manusia mempunyai
kedudukan khusus terhadap lingkungannya dibandingkan dengan mahluk hidup lainnya,
yaitu sebagai khalifah atau pengelola di atas bumi.
Manusia dalam hidup berkelompok ada yang membentuk masyarakat, dan tidak setiap
kelompok dapat disebut masyarakat, karena masyarakat mempunyai syarat-syarat
tertentu sebagai ikatan kelompok. Masyarakat dapat diartikan sebagai kesatuan hidup
manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadat tertentu yang bersifat
kontinyu, dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
Dinamika masyarakat memberikan kesempatan kebudayaan untuk berkembang, sehingga
dapat dikatakan bahwa tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat, dan tidak ada
masyarakat tanpa kebudayaan sebagai wadah pendukungnya.
Azas-azas dan ciri-ciri kehidupan berkelompok pada mahluk hidup, juga dijalani oleh
manusia dalam bermasyarakat.
Fungsi Ekosistem
Kebudayaan dapat diartikan dengan hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Kebudayaan
adalah keseluruhan dari kelakuan dan hasil kelakuan manusia, yang teratur oleh tata
kelakuan yang harus di dapatnya dengan belajar, yang semuanya tersusun dalam
kehidupan masyarakat. Tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat, dan tidak ada
masyarakat tanpa kebudayaan.
Kebudayaan adalah keseluruhan pola tingkah laku dan pola bertingkah laku, baik secara
eksplisit maupun implisit, yang diperoleh dan diturunkan melalui simbol, yang akhirnya
mampu membentuk sesuatu yang khas dari kelompok-kelompok manusia, termasuk
perwujudannya dalam benda-benda materi.

Welcome to Scribd - Where the world comes to read, discover, and share...

We’re using Facebook to give you reading recommendations based on what your friends are sharing and the things you like. We've also made it easy to connect with your friends: you are now following your Facebook friends who are on Scribd, and they are following you! In the future you can access your account using your Facebook login and password.
Learn moreNo thanks
Some of your friends are already on Scribd:
Trie Zllu Nhu
AisHie Ney Ndri
Alhaifa Chairu Aisa
Bunga Angelina
Herlina JBf Iynha
Fiqih M Gienandjar'sland
Iil Émo Ängel
Shinta Miayub Anshari
Nurrahmi Fauzia Risyad
Nanda Cakra Wirandika
                              
  /  31
Lingkungan Sosial Budaya
Manusia adalah makhluk hidup yang dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sebagai makhluk
biologis dan makhluk sosial. Sebagai makhluk biologis, makhluk manusia atau “homo
sapiens”, sama seperti makhluk hidup lainnya yang mempunyai peran masing-masing
dalam menunjang sistem kehidupan. Sebagai makhluk sosial, manusia merupakan bagian
dari sistem sosial masyarakat secara berkelompok membentuk budaya.
Ada perbedaan mendasar tentang asal mula manusia, kelompok evolusionis pengikut Darwin menyatakan bahwa manusia berasal dari kera yang berevolusi selama ratusan ribu tahun, berbeda dengan kelompok yang menyanggah teori evolusi melalui teori penciptaan, yang menyatakan bahwa manusia itu diciptakan oleh Allah.
Pemahaman tentang hidup dan kehidupan, itu tidak mudah. Makin banyak hal yang Anda
lihat tentang gejala adanya hidup dan kehidupan, makin nampak bahwa hidup itu sesuatu
yang rumit. Pada individu dengan organisasi yang kompleks, hidup ditandai dengan
eksistensi vital, yaitu: dimulai dengan proses metabolisme, kemudian pertumbuhan,
perkembangan, reproduksi, dan adaptasi internal, sampai berakhirnya segenap proses itu
bagi suatu “individu”. Tetapi bagi “individu” lain seperti sel-sel, jaringan, organ-organ,
dan sistem organisme yang termasuk dalam alam mikroskopis, batasan hidup adalah tidak
jelas atau samar-samar.
Kehidupan adalah fenomena atau perwujudan adanya hidup, yang didukung tidak saja
oleh makhluk hidup (biotik), tetapi juga benda mati (abiotik), dan berlangsung dalam
dinamikanya seluruh komponen kehidupan itu. Ada perpaduan erat antara yang hidup
dengan yang mati dalam kehidupan. Mati adalah bagian dari daur kehidupan yang
memungkinkan terciptanya kehidupan itu secara berlanjut.
Makhluk hidup bersel satu adalah makhluk yang pertama berkembang. Jutaan tahun
kemudian kehidupan di laut mulai berkembang. Binatang kerang muncul, lalu ikan
kemudian disusul amphibi. Lambat laun binatang daratan berkembang pula muncul
reptil, burung dan binatang menyusui. Baru kira-kira 25 juta tahun yang lalu muncul
manusia kemudian berkembang berkelompok dalam suku-suku bangsa seperti saat ini,
dan hampir di setiap sudut bumi ditempati manusia yang berkembang dengan cepat.
Lingkungan hidup adalah suatu konsep holistik yang berwujud di bumi ini dalam bentuk,
susunan, dan fungsi interaktif antara semua pengada baik yang insani (biotik) maupun
yang ragawi (abiotik). Keduanya saling mempengaruhi dan menentukan, baik bentuk dan
perwujudan bumi di mana berlangsungnya kehidupan yaitu biosfir maupun bentuk dan
perwujudan dari kehidupan itu sendiri, seperti yang disebutkan dalam hipotesa Gaia.
Lingkungan hidup yang dimaksud tersebut tidak bisa lepas dari kehidupan manusia, oleh
karena itu yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah lingkungan hidup manusia.
Permasalahan Lingkungan Hidup
Belum ada definisi tentang lingkungan sosial budaya yang disepakati oleh para ahli sosial,
karena perbedaan wawasan masing-masing dalam memandang konsep lingkungan sosial
budaya. Untuk itu digunakan definisi kerja lingkungan sosial budaya, yaitu lingkungan
antar manusia yang meliputi: pola-pola hubungan sosial serta kaidah pendukungnya yang
berlaku dalam suatu lingkungan spasial (ruang); yang ruang lingkupnya ditentukan oleh
keberlakuan pola-pola hubungan sosial tersebut (termasuk perilaku manusia di
dalamnya); dan oleh tingkat rasa integrasi mereka yang berada di dalamnya.
Oleh karena itu, lingkungan sosial budaya terdiri dari pola interaksi antara budaya,
teknologi dan organisasi sosial, termasuk di dalamnya jumlah penduduk dan perilakunya
yang terdapat dalam lingkungan spasial tertentu.
Lingkungan sosial budaya terbentuk mengikuti keberadaan manusia di muka bumi. Ini
berarti bahwa lingkungan sosial budaya sudah ada sejak makhluk manusia atau homo
sapiens ini ada atau diciptakan. Lingkungan sosial budaya mengalami perubahan sejalan
dengan peningkatan kemampuan adaptasi kultural manusia terhadap lingkungannya.
Manusia lebih mengandalkan kemampuan adaptasi kulturalnya dibandingkan dengan
kemampuan adaptasi biologis (fisiologis maupun morfologis) yang dimilikinya seperti
organisme lain dalam melakukan interaksi dengan lingkungan hidup. Karena Lingkungan
hidup yang dimaksud tersebut tidak bisa lepas dari kehidupan manusia, maka yang
dimaksud dengan lingkungan hidup adalah lingkungan hidup manusia.
Rambo menyebutkan ada dua kelompok sistem yang saling berinteraksi dalam lingkungan
sosial budaya yaitu sosio sistem dan ekosistem. Sistem sosial tersebut meliputi: teknologi;
pola eksploitasi sumber daya; pengetahuan; ideologi; sistem nilai; organisasi sosial;
populasi; kesehatan; dan gizi. Sedangkan ekosistem yang dimaksud meliputi tanah, air,
udara, iklim, tumbuhan, hewan dan populasi manusia lain. Dan interaksi kedua sistem tersebut melalui proses seleksi dan adaptasi serta pertukaran aliran enerji, materi, dan informasi.
STRUKTUR DAN FUNGSI EKOSISTEM
Struktur Ekosistem
Manusia sebagai mahluk sosial, tidak dapat hidup secara individu, selalu berkeinginan
untuk tinggal bersama dengan individu-individu lainnya. Keinginan hidup bersama ini
terutama berhubungan dalam aktivitas hidup pada lingkungannya. Manusia mempunyai
kedudukan khusus terhadap lingkungannya dibandingkan dengan mahluk hidup lainnya,
yaitu sebagai khalifah atau pengelola di atas bumi.
Manusia dalam hidup berkelompok ada yang membentuk masyarakat, dan tidak setiap
kelompok dapat disebut masyarakat, karena masyarakat mempunyai syarat-syarat
tertentu sebagai ikatan kelompok. Masyarakat dapat diartikan sebagai kesatuan hidup
manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadat tertentu yang bersifat
kontinyu, dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
Dinamika masyarakat memberikan kesempatan kebudayaan untuk berkembang, sehingga
dapat dikatakan bahwa tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat, dan tidak ada
masyarakat tanpa kebudayaan sebagai wadah pendukungnya.
Azas-azas dan ciri-ciri kehidupan berkelompok pada mahluk hidup, juga dijalani oleh
manusia dalam bermasyarakat.
Fungsi Ekosistem
Kebudayaan dapat diartikan dengan hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Kebudayaan
adalah keseluruhan dari kelakuan dan hasil kelakuan manusia, yang teratur oleh tata
kelakuan yang harus di dapatnya dengan belajar, yang semuanya tersusun dalam
kehidupan masyarakat. Tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat, dan tidak ada
masyarakat tanpa kebudayaan.
Kebudayaan adalah keseluruhan pola tingkah laku dan pola bertingkah laku, baik secara
eksplisit maupun implisit, yang diperoleh dan diturunkan melalui simbol, yang akhirnya
mampu membentuk sesuatu yang khas dari kelompok-kelompok manusia, termasuk
perwujudannya dalam benda-benda materi.

Share & Embed

Recent Readcasters

Rasad Saban
Nikmatut Taqiyah
Yasheive Saadi

Add a Comment

Characters: 400
fearflyerleft a comment
kenapa kalau download mesti bayar?bukankah sebelumnya boleh di download secara percuma...b
meldiantoirwanleft a comment
kebutuhan perorangan adalah
meldiantoirwanleft a comment
kebutuhan perorangan adalah
This document has made it onto the Rising list!

Share & Embed

Recent Readcasters

Rasad Saban
Nikmatut Taqiyah
Yasheive Saadi

Add a Comment

Characters: 400
fearflyerleft a comment
kenapa kalau download mesti bayar?bukankah sebelumnya boleh di download secara percuma...b
meldiantoirwanleft a comment
kebutuhan perorangan adalah
meldiantoirwanleft a comment
kebutuhan perorangan adalah
This document has made it onto the Rising list!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar